Oleh : Bukhari Ibrahim
“Sesungguhnya kematian yang kamu lari dari padanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. 62:8)
Ketika kematian dialami oleh seorang manusia, semua “kenyataan” dalam hidup tiba-tiba lenyap. Tidak ada lagi kenangan akan “hari-hari indah” di dunia ini. Renungkanlah segala sesuatu yang anda dapat lakukan saat ini: anda dapat mengedipkan mata anda, menggerakkan badan anda, berbicara, tertawa; semua ini merupakan fungsi tubuh anda. Sekarang renungkan bagaimana keadaan dan bentuk tubuh anda setelah anda mati nanti.
Kematian adalah pengingat yang paling terang di mata manusia. Ia mengingatkan kita akan janji Allah, tentang kepastian semua makhluk merasakan mati.Ia juga mengingatkan akan rahasia kematian dan kesudahan segala makhluk. Ia juga melenyapkan segala bentuk kenikmatan dunia. Karena itu, Rasulullah SAW menganjurkan kita untuk senantiasa mengingat sesuatu yang melenyapkan segala macam kelezatan dunia.
Karena kematian melenyapkan segala kenikmatan dunia, kita dianjurkan untuk mencari kelezatan yang tiada kematiannya. Yaitu kelezatan akhirat lewat beribadah dan beramal shalih.Namun bersamaannya saat menikmati kelezatan dunia dengan upaya mencari kelezatan akhirat, membuat sebahagian kita lupa akan nasehat kematian yang setiap saat membisiki telinga kita dengan kematian-kematian yang terjadi pada orang lain, dan kita sedang menunggu saat itu.
Imam al-Ghazali mengajak kita untuk memperbanyak kenang-kenangan terhadap kawan-kawan yang telah mendahului kita. Kenang-kenanglah awal dan akhir keberadaan mereka, kedudukan mereka, dan sebagainya. Segala yang berasal dari Allah akan kembali kepadaNya. Tapi jangan lupa bahwa kita juga merupakan sasaran dari kematian, kita tidak akan pernah lolos dari kematian.
Kalau kita menyadari kondisi ini mestinya kita justru mencari cara terbaik untuk menghadapi kematian, bukan menghindarinya. Kemanapun kita berlari, pergi bersembunyi, kematian tetap akan menemukan kita. Ini sebuah fakta yang harus kita hadapi. Kematian adalah sesuatu yang wajar, sesuatu yang terjadi secara alamiah karena semua yang lahir harus menghadapi kematian.
Really makes you think, doesn’t it?
SukaSuka